Jenis-jenis Tumbuhan Obat Tradisional Masyarakat Bandar

Authors

  • Anilatul Chabibah Universitas PGRI Semarang
  • Ary Susatyo Nugroho Universitas PGRI Semarang
  • Prasetiyo Universitas PGRI Semarang

DOI:

https://doi.org/10.26877/7thdgk92

Keywords:

Tumbuhan obat, Kecamatan Bandar, Identifikasi

Abstract

Abstrak – Penelitian ini dilaksanakan di 11 Kelurahan yang ada di Kecamatan Bandar, bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan obat, pemanfaatan, bagian yang dimanfaatkan, cara pemanfaatan, cara mendapatkan tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat Bandar dan untuk mengetahui kelebihan ataupun kekurangan dari tumbuhan obat menurut presepsi masyarakat Bandar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dalam tahapan observasi tentang bagaimana persebaran tumbuhan obat di Kecamatan Bandar, membagikan angket dan wawancara langsung kepada 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 52 jenis tumbuhan obat dari 32 famili yang digunakan oleh masyarakat Bandar. Famili yang paling banyak dimanfaatkan adalah Famili Zingiberaceae, terdiri dari lima spesies yaitu Jahe, Kunyit, Kencur, Lempuyang, dan Lengkuas. Organ yang paling banyak digunakan yaitu daun, cara pemanfaatan paling banyak dengan direbus dan masyarakat Bandar banyak membudidaya sendiri beberapa jenis tumbuhan obat. Kelebihan tumbuhan obat menurut presepsi responden paling banyak adalah harganya yang ekonomis sedangkan kekurangan tumbuhan obat menurut responden adalah tidak adanya ketentuan dosis dari para ahli.

References

Ardiansyah. (2002). Kajian Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Beluntas. [Online] Tersedia: https://repository.ipb.ac.id/h andle/123456789/6206. Tesis. Institut Pertanian Bogor 2002.Diakses tanggal 13 April 2021.

Dalimartha, S. (2009). Atlas tumbuhan obat Indonesia. (Edisi 6). Jakarta: Pustaka Bunda, Grup Puspa Swara Anggota IKAPI.

Efrimila, Wardenaar, E, Sisillia L. 2015. Studi Etnobotani Tumbuhan Obat Oleh Etnis Suku Dayak Di Desa Kayu Tanam Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Jurnal Hutan Lestari 3 (2) : 234-246.

Fakhrozi, I, 2009, Etnobotani Masyarakat Suku Melayu Tradisional Di Sekitar Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Hidayat, J. Sofyan. (2016, 16 September). Jamu, Kedaulatan Bangsa, Dan Solusi Pengangguran. Diakses tanggal 13 April 2021 dari http: RMOL.com.

Metananda, A.A,. 2012. Etnobotani Pangan dan Obat Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung (Studi Kasus Pada Suku Sasak di Desa Jeruk Manis, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat). Skripsi. Jurusan Konservasi Sumberdaya, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Nugroho, A. W. (2017). Konservasi Keanekaragaman Hayati Melalui Tanaman Obat Dalam Hutan Di Indonesia Dengan Teknologi Farmasi: Potensi Dan Tantangan. Jurnal Sains dan Kesehatan, 1(7), 377-383.

Rahayu, M., Sunarti, S., Sulistiarini, D., & Prawiroatmodjo, S. (2006). Pemanfaatan tumbuhan obat secara tradisional oleh masyarakat lokal di Pulau Wawonii, Sulawesi Tenggara. Biodiversitas, 7(3), 245-250.

Rahmawati, U. Suryani, E. Mukhlason, A. (2012). Pengembangan Repository Pengetahuan Berbasis Ontologi untuk Tanaman Obat Indonesia. Jurnal Teknik POMITS 1 (1) : 1 – 6.

Sari, L.O.R.K. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan dan Keamanan. Majalah Ilmu Kefarmasian III(1): 1-7.

Supriadi, 2001. Tumbuhan Obat Indonesia Penggunaan dan Khasiatnya. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Yusro, F, Diba, F, Mariani, Y, Ohtani, K. 2013. Pemanfaatan Tumbuhan Berkhasiat Obat Oleh Suku Dayak Kanayatn Di Desa Sungai Enau Kabupaten Kubu Raya. Indonesia Journal of Forestry 2 (1) : 30-34.

Downloads

Published

2025-09-29

Issue

Section

Articles