Nilai Kemandirian dan Gotong Royong dalam Novel Kisah-Kisah Kecil & Ganjil Karya Agus Noor
DOI:
https://doi.org/10.26877/teks.v9i1.697Keywords:
nilai, kemandirian, gotong royong, novel, Kisah-Kisah Kecil & GanjilAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai kemandirian dan gotong royong dalam novel Kisah-Kisah Kecil & Ganjil karya Agus Noor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan model analisis konten sastra dan pendekatan strukturalisme dinamik. Data penelitian berupa kutipan teks dalam novel yang diduga memuat nilai kemandirian dan gotong royong yang dikumpulkan dengan teknik baca dan catat menggunakan kartu data penelitian. Seluruh data yang telah dikumpulkan dianalisis secara kualitatif sesuai nilai pendidikan yang termuat. Dari hasil analisis, ditemukan bahwa dalam novel Kisah-Kisah Kecil & Ganjil karya Agus Noor terdapat enam bentuk nilai kemandirian, yaitu 1) memiliki etos kerja dan/atau daya juang tinggi, 2) berpikir dan bersikap secara kreatif, 3) menjadi pemelajar sepanjang hayat, 4) memahami segala sesuatu dengan berpikir kritis dan mendalam, 5) memanfaatkan tenaga, pikiran, dan waktu secara optimal, dan 6) memahami kemampuan dan kondisi diri pribadi. Selain itu ditemukan juga tujuh bentuk nilai gotong royong, yaitu 1) berempati dan peduli dengan orang lain, 2) membantu orang lain secara sukarela, 3) antidiskriminasi dan tidak merendahkan atau menghina orang lain, 4) memusyawarahkan suatu permasalahan demi mencapai mufakat, 5) saling menguatkan dan melindungi, 6) menghargai pilihan, keyakinan, atau pendapat orang lain, dan 7) menghargai jalinan komunikasi dan/atau persahabatan.
References
Abrams, M. H. (1971). The Mirror and the Lamp: Romantic Theory and the Critical Tradition. New York: Oxford University Press.
Agustia, H. (2020). Nilai Kemandirian Tokoh Eliana pada Novel Si Anak Pemberani Karya Tere Liye. Jurnal Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran, 15(23).
Bowen, J. R. (1986). On the Political Construction of Tradition: Gotong Royong in Indonesia. The Journal of Asian Studies, 45(3), 545—561. doi:10.2307/2056530.
Dewantara, K. H. (1977). Bagian Pertama: Pendidikan. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Dewey, J. (1930). Democracy and Education: An Introduction to the Philosophy of Education. New York: The Macmillan Company.
Hendarman, Saryono, D., Supriyono, Kamdi, W., Sunaryo, Latipun, ... Haura S., T. (Tanpa Tahun). Jakarta: Tim PPK Kemdikbud.
Irma, C. N. (2018). Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel Ibuk Karya Iwan Setyawan. RETORIKA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 11(1), 14—22. doi:10.26858/retorika.v11i1.4888.
Koentjaraningrat. (1985). Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: Penerbit PT Gramedia.
Manson, M. (2019). Segala-galanya Ambyar: Sebuah Buku tentang Harapan. Diterjamahkan oleh Adinto F. Susanto. (2019). Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Masrun, Martono, Haryanto, Harjito, P., Utami, M. S., Bawani, N. A., ... Sutjipto, H. (1986). Studi Mengenai Kemandirian pada Penduduk di Tiga Suku Bangsa (Jawa, Batak, Bugis). Laporan Penelitian Universitas Gadjah Mada.
Nayla, A. & Asriningsari, A. (2019). Pendidikan Karakter Melalui Cerita Dongeng bagi Ibu-Ibu PPK Magarsari Jepara. TEKS: Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya, 7(2), 179-185.
Noor, A. (2020). Kisah-Kisah Kecil & Ganjil: Malam 1001 Pandemi. Yogyakarta: DIVA Press.
Nurgiyantoro, B. (2013). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Steinberg, L. (2017). Adolescence. New York: McGraw-Hill Education.
Suryadi, R. & Nuryatin, A. (2017). Nilai Pendidikan dalam Antologi Cerpen Senyum Karyamin Karya Ahmad Tohari. Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 6(3), 314–322. doi: 10.15294/seloka.v6i3.20261.
Suwignyo, A. (2019). Gotong Royong as Social Citizenship in Indonesia, 1940s to 1990s. Journal of Southeast Asian Studies, 50(3), 387-408. doi: 10.1017/S0022463419000407.
Tim Pusat Penilaian Pendidikan. (2019). Model Penilaian Karakter. Jakarta: Pusat Penilaian Pendidikan.
Wellek, R. dan Warren, A. (2014). Teori Kesusastraan. Terjemahan oleh Melani Budianta. Dari Theory of Literature (1977).
