Implementation of Inclusive Education in Playgroups

Implementasi Pendidikan Inklusi di Kelompok Bermain

Abstract

Abstract

Inclusive education is a reform in the world of education that aims to improve quality, anti-discrimination, equalize or expand access to education and efforts to change the public's view of Children with Special Needs (ABK). This study aims to describe inclusive education services in Playgroups. The study focused on three Playgroups in Jatiuwung District. The research method used was qualitative descriptive and data collection techniques using observation, interviews and documentation. In the observation activity, the researcher observed teaching and learning activities in three playgroups that implemented inclusive education, then interviews were conducted to determine the supporting factors and obstacles in implementing inclusive education. The documentation was carried out to show that the researcher had indeed conducted interviews with the principal, teachers and parents of students to obtain research results. The results of the study showed that inclusive education services in Playgroups had not been running optimally. Although efforts have been made, there are still obstacles, namely the lack of training for educators, there are no educators who are graduates of Special Education (PLB), there is no responsive curriculum for ABK and inadequate school facilities. This research is expected to provide recommendations for school principals and stakeholders, in this case the Ministry of Education, to improve the quality of inclusive education, so that all children, including children with special needs, can obtain equal access to education.

Abstrak

Pendidikan inklusi merupakan reformasi dalam dunia pendidikan yang bertujuan meningkatkan kualitas, anti diskriminasi, meratakan atau memperluas akses pendidikan dan upaya merubah pandangan masyarakat terhadap Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan layanan pendidikan inklusi di Kelompok Bermain. Penelitian difokuskan pada tiga Kelompok Bermain di Kecamatan Jatiuwung. Metode penelitian yang digunakan secara kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada kegiatan observasi peneliti melihat kegiatan belajar mengajar di tiga kelompok bermain yang menerapkan pendidikan inklusi, selanjutnya wawancara dilakukan untuk mengetahui faktor pendukung dan hambatan yang dalam menerapkan pendidikan inklusi. Dokumentasi yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa peneliti benar telah melakukan wawancara kepada kepala sekolah, guru dan orangtua siswa untuk mendapatkan hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan Pendidikan inklusi di Kelompok Bermain belum berjalan secara optimal. Meskipun sudah ada upaya yang dilakukan, namun masih terdapat kendala yaitu terkait masih jarangnya pelatihan untuk tenaga pendidik, belum ada tenaga pendidik yang lulusan dari Pendidikan Luar Biasa (PLB), belum adanya kurikulum yang responsif untuk ABK dan fasilitas sekolah yang belum memadai. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi Kepala sekolah dan pemangku kepentingan dalam hal ini Kementerian Pendidikan untuk meningkatkan kualitas pendidikan inklusi, sehingga semua anak, termasuk ABK, dapat memperoleh akses pendidikan yang sama.

Kata kunci: Pendidikan Inklusi; Kelompok Bermain; Anak Berkebutuhan Khusus